Kalau bisa dibikin mudah kenapa harus dibikin susah

Minggu, 15 Juni 2008

Foto Keluarga







Foto bareng anak istri seperti ini susah banget. Paling tidak kurang satulah. Karena salah satu diantaranya pasti yang pegang kamera. Pas acara pernikahan adik yang paling bungsu di Surabaya nggak sengaja ini terlaksana.Formal lagi dan dapat foto satu keluarga besar lagi. Sekarang foto-foto ini menghias juga salah satu sudut ruang tamu kami

Rabu, 11 Juni 2008

NALURI LELAKI


Sore kemaren berhubung motor agak rewel maka sempat nggak sempat harus mampir ke Prima Motor. Karena sudah janjian dengan Bagol motor langsung ditangani. Menjelang jam 7 malam mulailah muncul satu dua member TJT. Mulai Anas, Wahyu Lis, Yuda (kalo ini yang punya bengkel) & Victor.
Kira-kira jam 8an terdengar suara keras di depan bengkel. Namanya manusia-manusia energik langsung melesat keluar bengkel. Wahyu Lis, aku dan disusul yang lain. 2 motor jatuh terpeleset karena licinnya Pondok Kelapa Raya rupanya.
Sigap kita menyeberangi jalan untuk menolong korban. Ah….ternyata salah seorang pengendaranya cewek. Naluri keperawatan Wahyu Lis muncul untuk segera menghampiri korban dan memegang lengannya. Entah kenapa tiba-tiba ia segera beralih untuk menyelamatkan motor cewek itu. Mungkin yang terpikir olehnya “Ah…tu cewek jatahnya Pa Ketum”. Segera kuhampiri korban sementara teman lainnya mengatur lalu lintas.
Aku papah cewek itu dan mendudukkannya di tempat yang nyaman. Setelah mengamankan motor, Wahyu Lis membelikan Aqua. Anas, Rubi (baru datang) langsung ajak itu cewek ‘speak-speak”’buat menenangkannya. “Ada yang sakit nggak ?, “Itu sobek karena jatuh ini ya” sambil menunjuk bagian jeans dipahanya yang sobek. “Nggak kok, dari tadi juga udah bolong”. Bagol datang bawa peralatan medis punya Ginting. “Sebaiknya celananya dibuka…eh diangkat untuk lihat ada luka atau nggak”. “Saya nggak apa-apa kok” , seraya berusaha berdiri. Ternyata dia susah beridiri. Rupanya mulai merasa ada bagian yang nggak enak. Dia tarik itu celana ke atas. Buset dah baru sadar kita. Itu kaki mulus banget. Bagol segera mengamankan Betadine karena obat ini yang bikin dia bisa lebih berkuasa dari yang lain.
“Maaf mbak saya olesin lukanya”, kata Bagol. Entah berapa kali kata maaf dari mulutnya saat mengolesi beberapa bagian yang luka. “Pokoknya kita antar ke rumah mbak. Jangan kawatir. Free delivery”. Singkat kata akhirnya Bagol dan Rubi mengantar si cewek pulang.
Kami semua kembali ke bengkel untuk melanjutkan obrolan. Tiba-tiba Wahyu nyeletuk, “Oh ya…korban cowok tadi kemana ya ? Kok nggak kita tolongin?” Sontak semua tersadar. “Kok yang ditolong yang cewek aja. Pantas tadi aku sempat melihat si cowok sambil bersungut-sungut menegakkan motornya dan langsung pergi”.

Dasar laki-laki.Ha..ha..ha..ha..ha..

Intinya : ternyata jiwa sosial itu juga mengenal diskriminasi ya…!


SMA

SMA
Perpisahan SMA

keceriaan sma

keceriaan sma

Tanjung Baru

Tanjung Baru

Massa HUT TJT Cibubur

Massa HUT TJT Cibubur